Menelusuri Ritual Suku Aztec
Jika kalian punya keinginan tentunya agan akan berusaha dan berdoa kepada Tuhan. Tetapi hal ini berbeda dengan suku aztec. Suku aztec menggunakan tata cara ritual kuno untuk melakukan sebuah persembahan kepada Dewa mereka agar maksud dan tujuan mereka dikabulkan. Contohnya saja untuk memenangkan sebuah peperangan, menyuburkan tanah mereka dengan meminta hujan dan berbagai hal lainnya. Biasanya suku aztec akan menelan banyak korban orang. Orang - orang akan dikorbankan lebih dari ratusan bahkan ribuan setiap tahunnya. Berikut ini beberapa proses ritual yang dilakukan suku aztec sebagai persembahan pada dewa mereka.
Sekarang anda bertanya - tanya, bagaimana caranya suku aztec memperoleh begitu banyak orang untuk dijadikan persembahan? Ya, tentu saja dengan perang. Perang adalah jalan yang paling efektif untuk mendapatkan banyak tawanan yang nantinya dijadikan sebagai bahan persembahan pada dewa mereka. Tercatat suku aztec biasanya melakukan perjanjian terlebih dahulu dengan musuhnya (contoh suku Tlaxcala), yang mana perang tersebut dijadikan sebagai bahan taruhan dimana pihak yang kalah akan menyerahkan beberapa tawanan sesuai kesepakatan. Jika kita berada diposisi atau zaman dulu sebagai seorang prajurit tentunya kita harus siap dengan konsekuensi kalah perang dan siap dijadikan tawanan sebagai tumbal persembahan. Mengerikan!
Sama seperti teroris zaman sekarang, karena kefanatikannya orang rela mengorbankan harta bahkan nyawa sekalipun untuk suku bahkan tuhannya. Suku aztec pun pastinya memiliki karakter orang - orang seperti itu. Banyak yang menjadi sukarelawan karena kesetiannya terhadap dewa mereka. Mereka bahkan dengan senang hati menawarkan diri mereka untuk dijadikan tumbal demi kesejahteraan sukunya sendiri dan kecintaanya terhadap dewa mereka. Bahkan pernah juga satu kasus seorang suku aztec karena mereka telah ditawan oleh orang spanyol, mereka yang ditawan itu menganggap diri mereka telah berdosa dan kotor sehingga mereka cenderung ingin menebus dosa mereka dengan dijadikan sebagai persembahan.
Apa kalian tahu jika seseorang biasanya dimanjakan terlebih dahulu sebelum mereka dipersembahkan. Ini terjadi di suku aztec. Ada sebuah tradisi disana yang memungkinkan seorang pria akan didandani menyerupai dewa mereka sendiri sebagai simbol. Pria tersebut akan diberi 12 wanita sebagai istri. Namun Pria tersebut harus meniup seruling dengan berjalan ditengah kota dan mencium bunga-bunga disana selama 1 tahun. Jika waktu yang telah ditentukan telah tiba, maka pria tersebut akan dipersembahkan di altar persembahan dengan dirobek jantungnya. Selesai? Tentu saja tidak. Akan dipilih kembali seorang pria baru guna melakukan tradisi tersebut 1 tahun kedepan dan seterusnya.
Suku aztec juga bisa dibilang kanibal. Ada sebuah ritual dimana orang yang dipersembahkan akan dirobek jantungnya seperti yang telah dijelaskan diatas. Jantung tersebut akan diangkat dan di potong - potong. Nyawa dari orang yang telah tergeletak tak bernyawa tersebut akan digulingkan kebawan piramida altar dan di pisahkan antara tengkorang dan dagingnya oleh orang - orang yang berada dibawah. Kemudian daging hasil pemisahan tersebut akan diberikan kepada suku aztec yang berstatus sebagai bangsawan.
Tidak ada yang tersesa dari daging yang telah mereka persembahkan pada dewa. Bagaimana tidak, mereka memasak daging yang telah dikorbankan tersebut bersama - sama. Tulang dari daging tersebut mereka jadikan alat musik seperti seruling atau sebagai senjata yang mereka pergunakan. Kaisar mereka pun bahkan diberi menu spesial seperti paha dari tawanan yang katanya merupakan bagian terlezat dari semuanya.
Perang Sebagai Taruhan
Sekarang anda bertanya - tanya, bagaimana caranya suku aztec memperoleh begitu banyak orang untuk dijadikan persembahan? Ya, tentu saja dengan perang. Perang adalah jalan yang paling efektif untuk mendapatkan banyak tawanan yang nantinya dijadikan sebagai bahan persembahan pada dewa mereka. Tercatat suku aztec biasanya melakukan perjanjian terlebih dahulu dengan musuhnya (contoh suku Tlaxcala), yang mana perang tersebut dijadikan sebagai bahan taruhan dimana pihak yang kalah akan menyerahkan beberapa tawanan sesuai kesepakatan. Jika kita berada diposisi atau zaman dulu sebagai seorang prajurit tentunya kita harus siap dengan konsekuensi kalah perang dan siap dijadikan tawanan sebagai tumbal persembahan. Mengerikan!
Sukarelawan
Sama seperti teroris zaman sekarang, karena kefanatikannya orang rela mengorbankan harta bahkan nyawa sekalipun untuk suku bahkan tuhannya. Suku aztec pun pastinya memiliki karakter orang - orang seperti itu. Banyak yang menjadi sukarelawan karena kesetiannya terhadap dewa mereka. Mereka bahkan dengan senang hati menawarkan diri mereka untuk dijadikan tumbal demi kesejahteraan sukunya sendiri dan kecintaanya terhadap dewa mereka. Bahkan pernah juga satu kasus seorang suku aztec karena mereka telah ditawan oleh orang spanyol, mereka yang ditawan itu menganggap diri mereka telah berdosa dan kotor sehingga mereka cenderung ingin menebus dosa mereka dengan dijadikan sebagai persembahan.
Dimanjakan Lalu di Persembahkan
Apa kalian tahu jika seseorang biasanya dimanjakan terlebih dahulu sebelum mereka dipersembahkan. Ini terjadi di suku aztec. Ada sebuah tradisi disana yang memungkinkan seorang pria akan didandani menyerupai dewa mereka sendiri sebagai simbol. Pria tersebut akan diberi 12 wanita sebagai istri. Namun Pria tersebut harus meniup seruling dengan berjalan ditengah kota dan mencium bunga-bunga disana selama 1 tahun. Jika waktu yang telah ditentukan telah tiba, maka pria tersebut akan dipersembahkan di altar persembahan dengan dirobek jantungnya. Selesai? Tentu saja tidak. Akan dipilih kembali seorang pria baru guna melakukan tradisi tersebut 1 tahun kedepan dan seterusnya.
Pesta Kanibalisme dan Persembahan
Suku aztec juga bisa dibilang kanibal. Ada sebuah ritual dimana orang yang dipersembahkan akan dirobek jantungnya seperti yang telah dijelaskan diatas. Jantung tersebut akan diangkat dan di potong - potong. Nyawa dari orang yang telah tergeletak tak bernyawa tersebut akan digulingkan kebawan piramida altar dan di pisahkan antara tengkorang dan dagingnya oleh orang - orang yang berada dibawah. Kemudian daging hasil pemisahan tersebut akan diberikan kepada suku aztec yang berstatus sebagai bangsawan.
Tidak ada yang tersesa dari daging yang telah mereka persembahkan pada dewa. Bagaimana tidak, mereka memasak daging yang telah dikorbankan tersebut bersama - sama. Tulang dari daging tersebut mereka jadikan alat musik seperti seruling atau sebagai senjata yang mereka pergunakan. Kaisar mereka pun bahkan diberi menu spesial seperti paha dari tawanan yang katanya merupakan bagian terlezat dari semuanya.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkomentar di Gehutubruk Times, Datang Lagi Ya!